Sabtu, 18 April 2020

Kontribusi Kerja Sama Antarnegara terhadap Pembangunan

Wawan Setiawan Tirta
Kerja sama antarnegara adalah bentuk hubungan yang dilakukan oleh suatu negara dan negara lain yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rakyat. Kerja sama antarnegara meliputi kerja sama di bidang politik, ekonomi, dan sosial-budaya dengan berpedoman pada politik luar negeri masing-masing. Keikutsertaan Indonesia dalam kerja sama antar negara telah memberikan manfaat yang banyak. Kerjasama antarnegara dilakukan oleh Indonesia berkontribusi untuk pembangunan di Indonesia. Namun, selain dampak positif ada juga dampak negatif yang ditimbulkan oleh kerja sama antarnegara tersebut.

1. Kontribusi Kerja Sama Bidang Politik
Keikutsertaan Indonesia dalam kerja sama politik antarnegara telah memberikan manfaat besar bagi Indonesia khususnya pada masa awal kemerdekaan.Masa awal Kemerdekaan merupakan masa yang menentukan dalam perjuangan penegakan kemerdekaan. Pada masa itu, bangsa Indonesia berupaya keras mempertahankan kemerdekaannya dari rongrongan Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia.

a. Upaya Diplomasi
Upaya Indonesia mempertahankan kemerdekaan dilakukan dengan cara diplomasi dan fisik. Perjuangan diplomasi dilakukan untuk mendapatkan dukungan dari dunia internasional. Perlawanan fisik dilakukan untuk mencegah wilayah-wilayah Indonesia tidak diduduki secara militer oleh Belanda. Upaya diplomasi diwujudkan dengan melakukan perundingan dan membuat persetujuan untuk mempertahankan kedaulatan Indonesia. Upayaupaya tersebut adalah sebagai berikut
No.Upaya DiplomasiKeterangan
1.Persetujuan LinggarjatiPersetujuan Linggarjati berlangsung pada tanggal 10-15 November 1946. Persetujuan ini menghasilkan pengakuan kedaulatan Republik Indonesia yang meliputi Jawa dan Madura.
2.Perjanjian RenvillePerjanjian Renville diselenggarakan pada tahun 1948 yang menghasilkan pengakuan kedaulatan Republik Indonesia yang meliputi Jawa dan Sumatra.
3.Perundingan Roem-RoyenPerundingan Roem-Roeyen diselenggarakan pada tanggal 14 April - 7 Mei 1949 yang menghasilkan kesepakatan untuk mengadakan Konferensi Meja Bundar (KMB).
Kerja sama antarnegara adalah bentuk hubungan yang dilakukan oleh suatu negara dan negara  Kontribusi Kerja Sama Antarnegara terhadap Pembangunan
4.Perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB)Perjanjian KMB diselenggarakan pada tanggal 23 Agustus 1949- 2 November 1949 yang menghasilkan pengakuan kedaulatan Indonesia atas seluruh wilayah bekas jajahan Belanda dalam bentuk negara federal Republik Indonesia Serikat (RIS).
5.Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera)Pepera dilakukan untuk membebaskan Irian Barat. Hasil Dewan Musyawarah Pepera dengan suara bulat memutuskan bahwa Irian Barat tetap bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia dan disahkan secara resmi oleh PBB dalam Sidang Umum ke-24 pada tanggal 19 November 1969.
6.Penetapan Deklarasi DjuandaPenetapan ini dilakukan dalam Konvensi Hukum Laut PBB ke III Tahun 1982 (United Nations Convention On The Law of The Sea-UNCLOS). Penetapan ini merupakan hasil perjuangan panjang Indonesia yang sudah dimulai sejak tahun 1957. Pengakuan atas Deklarasi Djuanda menyebabkan luas wilayah Republik Indonesia berganda 2,5 kali lipat dari 2.027.087 km² menjadi 5.193.250 km².

b. Perlawanan Fisik
Upaya-upaya secara politik didukung dengan upaya-upaya secara fisik, upaya-upaya tersebut antara lain sebagai berikut.
No.Upaya FisikKeterangan
1.Pertempuran Lima Hari di SemarangPertempuran ini terjadi pada tanggal 15-20 Oktober 1945 antara Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan sisa tentara Jepang. Pertempuran berakhir ketika pemerintah pusat mengirim utusan perdamaian, yaitu Kasman Singodimedjo dan Mr. Sartono melalui perundingan dengan pihak Jepang yang diwakili oleh Letnan Kolonel Nomura.
2.Pertempuran SurabayaPertempuran ini terjadi pada tanggal 10 November 1945 antara pejuang Indonesia dan pasukan Sekutu. Peristiwa 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan.
3.Bandung Lautan ApiPeristiwa ini terjadi pada tanggal 23 Maret 1946. Penduduk Kota Bandung membakar rumah mereka dan meninggalkan kota menuju pegunungan di daerah selatan Bandung. Hal ini dilakukan untuk mencegah tentara Sekutu dan tentara NICA Belanda untuk menggunakan Kota Bandung sebagai markas strategis militer.
4.Pertempuran Medan AreaPertempuran ini terjadi antara pejuang Indonesia di Medan dengan tentara Sekutu dan NICA Belanda. Pertempuran ini berhasil menghambat upaya NICA untuk mengambil alih kekuasaan.
5.Pertempuran AmbarawaPertempuran ini terjadi pada tanggal 20 November 1945 dan berakhir pada tanggal 15 Desember 1945. Pertempuran terjadi antara pasukan Tentara Kemanan Rakyat (TKR) melawan pasukan Sekutu dan berhasil memukul mundur pasukan Sekutu ke Semarang.
6.Serangan Umum 1 Maret 1949Serangan ini merupakan peristiwa yang sangat penting dalam sejarah
perjuangan bangsa Indonesia dalam usaha mempertahankan kemerdekaan. Serangan berhasil membuktikan kepada dunia internasional bahwa Republik Indonesia masih memiliki kekuatan, meskipun ibu kota diduduki oleh Belanda.
7.Operasi Trikora (Tri Komando Rakyat)Operasi Trikora adalah operasi yang disertai dengan pengerahan kekuatan militer untuk membebaskan Irian Barat (sekarang Papua) dari Belanda. Operasi ini berakhir setelah diakuinya Irian Barat sebagai wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Kontribusi Kerja Sama Bidang Ekonomi
Kontribusi kerjasama bidang ekonomi membawa dampak positif dan negatif bagi Indonesia. Keikutsertaan dalam kerja sama ekonomi antarnegara memberikan manfaat atau dampak positif antara lain sebagai berikut.
No.Dampak PositifKeterangan
1.Menarik InvestasiKerjasama ekonomi dijadikan sebagai forum promosi potensi Indonesia. Hal tersebut sangat menguntungkan Indonesia karena forum tersebut sebagai ajang menarik investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
2.Menciptakan Lapangan PekerjaanKerja sama ekonomi antarnegara mendorong masuknya modal dan investor asing sehingga memperluas kegiatan produksi dalam negeri. Hal ini mengakibatkan terciptanya lapangan kerja baru dan mengurangi pengangguran.
3.Peningkatan Kualitas Produk dalam NegeriDalam kerja sama ekonomi internasional terjadi persaingan yang memacu produsen untuk memperhatikan kualitas produk yang dipasarkan sesuai dengan standar internasional. Hal ini dimaksudkan supaya produk dalam negeri dapat bersaing dengan produk-produk negara maju.
4.Mengurangi Hambatan Perdagangan InternasionalMelalui kerja sama ekonomi diharapkan tercapai kesepakatan-kesepakatan yang dapat mengatasi hambatan dalam perdagangan internasional seperti pembebeasan tarif bea masuk, pajak, dan quota. Dengan demikian akan memperlancar kegiatan ekspor dan menciptakan perdagangan yang saling menguntungkan.
5.Meningkatkan Kesejahteraan dan Kemakmuran MasyarakatKerja sama ekonomi antarnegara menciptakan perluasan daerah pemasaran di luar negeri sehingga ekspor akan meningkat. Peningkatan ekspor dapat menghidupkan perekonomian dalam negeri karena produkproduk dalam negeri terjual di luar negeri. Akibatnya, usaha atau perusahaan dalam negeri dapat berkembang dengan baik dan mendatangkan kemakmuran bagi masyarakat.

Disamping dampak positif kerja sama ekonomi juga membawa dampak negatif bagi perkonomian Indonesia. Dampak negatif tersebut adalah sebagai berikut.
No.Dampak NegatifKeterangan
1.Produk dalam Negeri Kalah Bersaing dengan Produk Luar NegeriKerja sama ekonomi mengakibatkan masuknya produk luar negeri. Produk dalam negeri yang proses produksinya masih sederhana akan kalah bersaing, baik harga atau kualitasnya dengan produk luar negeri yang sudah menggunakan teknologi modern. Akibatnya, banyak pengusaha dalam negeri mengalami kebangkrutan.
2.Masuknya Tenaga Kerja Asing ke IndonesiaKerja sama ekonomi antarnegara memungkinkan masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia karena tenaga kerja asing lebih menguasai teknologi tersebut dibandingkan dengan tenaga kerja Indonesia. Hal ini mengakibatkan tenaga kerja dalam negeri terisish.
3.Kebergantungan pada Negara LainBantuan negara lain berupa pinjaman modal atau utang luar negeri dapat menyebabkan pemerintah dan masyarakat kurang berupaya dalam mengembangkan perekonomian hingga selalu bergantung pada bantuan negara lain. Kebergantungan pada negara lain juga terjadi dalam hal produk yang diimpor. Misalnya, produk-produk berteknologi canggih seperti pesawat tempur. Dalam pengadaan suku cadangnya, Indonesia sangat bergantung pada negara yang memproduksi pesawat tempur tersebut.
4.Intervensi Negara Lain dalam Kebijakan Ekonomi IndonesiaKebergantungan pada negara lain dapat memberikan peluang bagi negara lain untuk campur tangan. Sebagai contoh, Indonesia pernah melakukan kerja sama dengan IMF untuk mendapatkan bantuan pencairan dana guna mengatasi krisis ekonomi. Dalam kerja sama tersebut, Indonesia harus melaksanakan nota kesepahaman yang dibuat IMF. Akibatnya berbagai kebijakan ekonomi Indonesia harus mendapat persetujuan IMF.

3. Kontribusi Kerja Sama Bidang Sosial Budaya
Manfaat kerjasama dalam bidang sosial dan budaya yang diperoleh Indonesia antara lain sebagai berikut.
No.Dampak PositifKeterangan
1.Diakuinya Warisan Budaya Indonesia oleh Dunia InternasionalBeraneka warisan budaya Indonesia telah diakui oleh PBB, melalui
UNESCO, sebagai Warisan Budaya Dunia (World Culture Heritage)seperti batik, wayang, keris, angklung, tari saman, Candi Borobudur, Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Situs Sangiran.
2.Peningkatan Kegiatan Pariwisata di IndonesiaKeragaman budaya indonesia menjadi daya tarik wisatawan asing untuk berkunjung ke Indonesia sehingga mendorong perkembangan pariwisata di Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik, pada tahun 2011, sektor pariwisata menciptakan devisa sebesar US$8,55 miliar atau meningkat 12,5% dari tahun 2010. Kenaikan ini bersumber dari peningkatan jumlah wisatawan mancanegara.
3.Peningkatan Mutu Pendidikan di IndonesiaKerja sama bidang pendidikan berupa pertukaran pelajar, beasiswa, pertukaran guru, dan bantuan dana hibah meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia dengan cara belajar dari sistem pendidikan negara maju. Indonesia menjalin kemitraan dengan berbagai negara, di antaranya Amerika Serikat, Mesir, Jepang, Australia, Jerman.