Rabu, 06 November 2019

Penerapan Pancasila pada Masa Reformasi (1998-Sekarang)

Wawan Setiawan Tirta
Pada masa Reformasi, penerapan Pancasila sebagai dasar negara terus menghadapi berbagai tantangan. Penerapan Pancasila tidak lagi dihadapkan pada ancaman pemberontakan-pemberontakan yang ingin mengganti Pancasila dengan ideologi lain.
 penerapan Pancasila sebagai dasar negara terus menghadapi berbagai tantangan Penerapan Pancasila pada Masa Reformasi (1998-Sekarang)
Source: Pihak Ketiga
Akan tetapi, lebih dihadapkan pada kondisi kehidupan masyarakat yang diwarnai oleh kehidupan yang seba bebas. Kebebasan yang mewarnai kehidupan bangsa Indonesia saat ini, meliputi berbagai macam bentuk, mulai dari kebebasan berbicara, berorganisasi, berekspresi, dll.

Kebebasan itu, di satu sisi bisa memacu kreativitas masyarakat, tapi di sisi lain dapat mendatangkan dampak negatif yang sangat merugikan bangsa Indonesia itu sendiri.

Terhadap beberapa hal negatif yang timbul sebagai akibat penerapan konsep kebebasan yang tanpa batas, seperti munculnya pergaulan bebas, pola komunikasi yang tidak beretika, peredaran narkoba & minuman keras aksi anarkisme, serta vandalisme, sehingga memicu terjadinya perpecahan, & penurunan moral.

Tantangan lain dalam penerapan Pancasila di era Reformasi adalah menurunnya rasa persatuan & kesatuan di antara sesama warga bangsa saat ini. Hal ini ditandai dengan adanya konflik di beberapa daerah, tawuran antar pelajar, serta tindak kekerasan yang dijadikan sebagai alat untuk menyelesaikan permasalahan. Peristiwa-peristiwa itu bisa menimbulkan konflik antarwarga dalam kehidupan masyarakat.

Seolah-olah, wawasan kebangsaan yang dilandasi oleh nilai-nilai Pancasila yang lebih mengutamakan kerukunan, telah berkurang dari kehidupan masyarakat Indonesia.

Selain tantangan-tantangan itu, saat ini bangsa Indonesia dihadapkan pada perkembangan dunia yang sangat cepat & mendasar, seiring dengan berpacunya pembangunan bangsa-bangsa.

Dunia, saat ini sedang terus dalam gerak mencari tata hubungan baru, baik di bidang politik, ekonomi, maupun pertahanan & keamanan. Meskipun bangsa-bangsa di dunia semakin menyadari bahwa mereka saling membutuhkan & saling tergantung satu sama lain, tetapi persaingan antarkekuatan besar dunia & perebutan pengaruh masih berkecamuk.

Salah satu cara untuk menanamkan pengaruh kepada negara lain adalah melalui penyusupan ideologi, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Kewaspadaan & kesiapan, harus ditingkatkan untuk dapat menanggulangi penyusupan ideologi lain yang tidak sesuai dengan Pancasila.

Hal ini lebih penting artinya, karena sebagai besar bangsa Indonesia termasuk masyarakat berkembang. Cita-cita bangsa & negara Indonesia dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil & makmur berdasarkan Pancasila & UUD NRI Tahun 1945, harus selalu menjadi semangat untuk mencapainya.

Dengan demikian, diperlukan komitmen bersama seluruh untuk menpertahankan serta melestarikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari di segala aspek kehidupan berbangsa.

Telah di Revisi